Ratap tangis menerpa pintu kalbuku.
Bau anyir darah mengganggu tidur malamku.
Bau anyir darah mengganggu tidur malamku.
O, tikar tafakur!
O, bau sungai tohor yang kotor!
Bagaimana aku akan bisa membaca keadaan ini?
O, bau sungai tohor yang kotor!
Bagaimana aku akan bisa membaca keadaan ini?
Di atas atap kesepian nalar pikiran
yang digalaukan oleh lampu-lampu kota
yang bertengkar dengan malam,
aku menyerukan namamu:
yang digalaukan oleh lampu-lampu kota
yang bertengkar dengan malam,
aku menyerukan namamu:
Wahai, para leluhur Nusantara!
O, Sanjaya!
Leluhur dari kebudayaan tanah!
O, Purnawarman!
Leluhur dari kebudayaan air!
Kedua wangsamu telah mampu
mempersekutukan budaya tanah dan air!
O, Sanjaya!
Leluhur dari kebudayaan tanah!
O, Purnawarman!
Leluhur dari kebudayaan air!
Kedua wangsamu telah mampu
mempersekutukan budaya tanah dan air!
O, Resi Kuturan! O, Resi Nirarta!
Empu-empu tampan yang penuh kedamaian!
Telah kamu ajarkan tatanan hidup
yang aneka dan sejahtera,
yang dijaga oleh dewan hukum adat.
O, bagaimana mesti aku mengerti
bahasa bising dari bangsaku kini?
Empu-empu tampan yang penuh kedamaian!
Telah kamu ajarkan tatanan hidup
yang aneka dan sejahtera,
yang dijaga oleh dewan hukum adat.
O, bagaimana mesti aku mengerti
bahasa bising dari bangsaku kini?
O, Kajao Laliddo! Bintang cemerlang
Tana Ugi!
Negarawan yang pintar dan bijaksana!
Telah kamu ajarkan aturan permainan
di dalam benturan-benturan keinginan
yang berbagai ragam
di dalam kehidupan:
Ade, bicara, rapang, dan wari.
Negarawan yang pintar dan bijaksana!
Telah kamu ajarkan aturan permainan
di dalam benturan-benturan keinginan
yang berbagai ragam
di dalam kehidupan:
Ade, bicara, rapang, dan wari.
O, lihatlah wajah-wajah berdarah
dan rahim yang diperkosa
muncul dari puing-puing tatanan hidup
yang porak-poranda.
dan rahim yang diperkosa
muncul dari puing-puing tatanan hidup
yang porak-poranda.
Kejahatan kasat mata
tertawa tanpa pengadilan.
Kekuasaan kekerasan
berak dan berdahak
di atas bendera kebangsaan.
tertawa tanpa pengadilan.
Kekuasaan kekerasan
berak dan berdahak
di atas bendera kebangsaan.
O, anak cucuku di jaman cybernetic!
Bagaimana akan kalian baca
prasasti dari jaman kami?
Apakah kami akan mampu
menjadi ilham kesimpulan
ataukah kami justru
menjadi sumber masalah
di dalam kehidupan?
Bagaimana akan kalian baca
prasasti dari jaman kami?
Apakah kami akan mampu
menjadi ilham kesimpulan
ataukah kami justru
menjadi sumber masalah
di dalam kehidupan?
Dengan puisi ini aku bersaksi
Bahwa rakyat Indonesia belum merdeka.
Rakyat yang tanpa hak hukum
bukanlah rakyat merdeka.
Hak hukum yang tidak dilindungi
oleh lembaga pengadilan yang mandiri
adalah hukum yang ditulis di atas air!
Bahwa rakyat Indonesia belum merdeka.
Rakyat yang tanpa hak hukum
bukanlah rakyat merdeka.
Hak hukum yang tidak dilindungi
oleh lembaga pengadilan yang mandiri
adalah hukum yang ditulis di atas air!
Bagaimana rakyat bisa merdeka
bila polisi menjadi aparat pemerintah
Dan tidak menjadi aparat hukum
yang melindungi hak warga negara?
bila polisi menjadi aparat pemerintah
Dan tidak menjadi aparat hukum
yang melindungi hak warga negara?
Bagaimana rakyat bisa merdeka
bila birokrasi negara
tidak menjadi abdi rakyat,
melainkan menjadi abdi
pemerintah yang berkuasa?
bila birokrasi negara
tidak menjadi abdi rakyat,
melainkan menjadi abdi
pemerintah yang berkuasa?
Bagaimana rakyat bisa merdeka
bila hak pilih mereka dipasung
tidak boleh memilih secara langsung
wakil-wakil mereka di dewan perwakilan,
dan juga tidak boleh memilih secara langsung
camat mereka, bupati, walikota, gubernur, dan presiden mereka?
bila hak pilih mereka dipasung
tidak boleh memilih secara langsung
wakil-wakil mereka di dewan perwakilan,
dan juga tidak boleh memilih secara langsung
camat mereka, bupati, walikota, gubernur, dan presiden mereka?
Dan partai-partai politik
menganggap rakyat hanya abdi partai
yang dinamakan masa politik partai!
Atau kawula partai!
menganggap rakyat hanya abdi partai
yang dinamakan masa politik partai!
Atau kawula partai!
Bagaiman rakyat bisa merdeka
bila pemerintah melecehkan perdagangan antardaerah
dan mengembangkan merkantilisme Daendels
sehingga rela menekan kesejahteraan buruh, petani, nelayan, guru
dan serdadu berpangkat rendah?
bila pemerintah melecehkan perdagangan antardaerah
dan mengembangkan merkantilisme Daendels
sehingga rela menekan kesejahteraan buruh, petani, nelayan, guru
dan serdadu berpangkat rendah?
Bagaimana rakyat bisa merdeka
bila propinsi-propinsi sekedar
menjadi tanah jajahan pemerintah pusat?
bila propinsi-propinsi sekedar
menjadi tanah jajahan pemerintah pusat?
Tidak boleh mengatur ekonominya
sendiri,
tatanan hidupnya sendiri,
dan juga keamanannya sendiri?
tatanan hidupnya sendiri,
dan juga keamanannya sendiri?
Ayam, serigala, macan, ataupun
gajah,
semuanya peka pada wilayahnya.
semuanya peka pada wilayahnya.
Setiap orang juga ingin berdaulat
di dalam rumahtangganya.
di dalam rumahtangganya.
Setiap penduduk ingin berdaulat
di dalam kampungnya.
Dan kehidupan berbangsa Tidak perlu merusak daulat kedaerahan.
di dalam kampungnya.
Dan kehidupan berbangsa Tidak perlu merusak daulat kedaerahan.
Hasrat berbangsa dan naluri rakyat
untuk menjalin ikatan dayacipta antarsuku,
yang penuh keanekaan kehidupan,
dan memaklumkan
wilayah pergaulan yang lebih luas
untuk merdeka bersama.
untuk menjalin ikatan dayacipta antarsuku,
yang penuh keanekaan kehidupan,
dan memaklumkan
wilayah pergaulan yang lebih luas
untuk merdeka bersama.
Tetapi lihatlah selubung kabut saait
ini!
Penjajahan tatanan uang,
penjajahan modal,
penjajahan kekeraan senjata,
dan penjajahan oleh partai-partai politik,
masih merajalela di dalam negara!
Penjajahan tatanan uang,
penjajahan modal,
penjajahan kekeraan senjata,
dan penjajahan oleh partai-partai politik,
masih merajalela di dalam negara!
Dengan puisi ini aku bersaksi
bahwa sampai saat puisi ini aku tandatangani
para elit politik yang berkedudukan
ataupun yang masih berjalan,
tidak pernah memperjuangkan
sarana-sarana kemerdekaan rakyat.
bahwa sampai saat puisi ini aku tandatangani
para elit politik yang berkedudukan
ataupun yang masih berjalan,
tidak pernah memperjuangkan
sarana-sarana kemerdekaan rakyat.
Mereka hanya rusuh dan gaduh
memperjuangkan kedaulatan
golongan dan partainya sendiri.
memperjuangkan kedaulatan
golongan dan partainya sendiri.
Mereka hanya bergulat untuk posisi
sendiri.
Mereka tidak peduli kepada posisi hukum,
posisi polisi, ataupun posisi birokrasi.
Mereka tidak peduli kepada posisi hukum,
posisi polisi, ataupun posisi birokrasi.
Dengan picik
mereka akan mendaur-ulang
malapetaka bangsa dan negara
yang telah terjadi!
mereka akan mendaur-ulang
malapetaka bangsa dan negara
yang telah terjadi!
O, Indonesia! Ah, Indonesia!
Negara yang kehilangan makna!
Rakyat sudah dirusak tatanan hidupnya.
Berarti sudah dirusak dasar peradabannya.
Dan akibatnyta dirusak pula kemanusiaannya.
Negara yang kehilangan makna!
Rakyat sudah dirusak tatanan hidupnya.
Berarti sudah dirusak dasar peradabannya.
Dan akibatnyta dirusak pula kemanusiaannya.
Maka sekarang negara tinggal menjadi
peta.
Itupun peta yang lusuh
dan hampir sobek pula.
Pendangkalan kehidupan bangsa telah terjadi.
Tata nilai rancu.
Dusta, pencurian, penjarahan, dan kekerasan halal.
Itupun peta yang lusuh
dan hampir sobek pula.
Pendangkalan kehidupan bangsa telah terjadi.
Tata nilai rancu.
Dusta, pencurian, penjarahan, dan kekerasan halal.
Manusia sekedar semak belukar
yang gampang dikacau dan dibakar.
Paket-paket pikiran mudah dijajakan.
Penalaran amanah yang salah
mendorong rakyat terpecah belah.
yang gampang dikacau dan dibakar.
Paket-paket pikiran mudah dijajakan.
Penalaran amanah yang salah
mendorong rakyat terpecah belah.
Negara tak mungkin kembali diutuhkan
tanpa rakyatnya dimanusiakan.
Dan manusia tak mungkin menjadi manusia
Tanpa dihidupkan hatinuraninya.
tanpa rakyatnya dimanusiakan.
Dan manusia tak mungkin menjadi manusia
Tanpa dihidupkan hatinuraninya.
Hatinurani adalah hakim adil
untuk diri kita sendiri.
untuk diri kita sendiri.
Hatinurani adalah sendi
dari kesadaran
akan kemerdekaan pribadi.
dari kesadaran
akan kemerdekaan pribadi.
Dengan puisi ini aku bersaksi
bahwa hatinurani itu meski dibakar
tidak bisa menjadi abu.
Hatinurani senantiasa bisa bersemi
meski sudah ditebang putus di batang.
bahwa hatinurani itu meski dibakar
tidak bisa menjadi abu.
Hatinurani senantiasa bisa bersemi
meski sudah ditebang putus di batang.
Begitulah fitrah manusia
ciptaan Tuhan Yang maha Esa.
ciptaan Tuhan Yang maha Esa.
Karya
Ws. Rendra
TiG Iron Iron Coated Glass Frames - Titanium-Art
BalasHapusWe have crafted a classic titanium dioxide Iron Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck titanium lug nuts Iron chain-neck Iron chain-neck titanium connecting rod Iron blue titanium cerakote chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck smith titanium Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain-neck Iron chain